Sudah sekitar 2
tahun ini klinik Darunnajah STAIN Purwokerto tetap istiqomah mengontrol dan
melayani kesehatan masyarakat kampus, terutama bagi mereka yang sering mengeluh
karena kesehatan badannya terganggu. Pernyataan dari dokter Santi yang telah
kami peroleh bahwa mahasiswa yang berobat kebanyakan datang dengan keluhan
penyakit yang masih wajar, seperti flu,
batuk, pusing, bahkan penyakit mahasiswa yang notabenenya tinggal di lingkungan
kost atau pesantren yaitu penyakit kulit (gatal-gatal) dan sakit perut biasa.
Mengenai mahasiswa yang berobat di klinik, saran beliau, jika terkena sakit
akibat dari perbuatan sendiri sebaiknya perbuatan tersebut jangan diulang lagi.
Misalnya mahasiswa berobat karena sakit perut dan ternyata sakit tersebut sebab
mahasiswa itu yang memang jarang makan terutama sarapan, padahal sarapan adalah
waktu makan yang sangat penting, karena makanan yang dimakan sewaktu sarapan
akan menjadi energy ketika beraktifitas setelahnya. Dan anjuran dari dokter tersebut
memang harus diperhatikan demi kesehatan pribadi masing-masing.
Dalam hal
kelengkapan obat ataupun peralatannya, sejauh ini belum pernah mengalami
kekurangan. Anggaran untuk klinik
tentunya dari mahasiswa yang sudah dianggar ketika pembayaran registrasi.
Menurut dokter, sebenarnya anggaran dari mahasiswa sangat minim, sangat kecil
sebagai nilai untuk pengobatan. Namun keadaan itu bisa ditutup dengan dana dari
pihak STAIN sendiri.
Walaupun
mahasiswa adalah yang paling diprioritaskan untuk dilayani, namun dokter juga
berharap bisa melayani masyarakat umum secara maksimal ketika berobat ke klinik
tersebut. “Klinik ini terbuka untuk umum,” Imbuh beliau.
Tetapi, tempat yang dinilai kurang strategis membuat klinik tersebut
tidak begitu dikenal semua mahasiswa, apalagi untuk datang berobat. Lebih-lebih
masyarakat umum. Harapan yang diinginkan agar klinik dikenal kalangan
masyarakat sebagai tempat berobat, terhalang dengan posisi klinik yang
“tersembunyi”. Pihak klinik inginkan klinik berada pada lokasi yang strategis
dan mempunyai ruang klinik yang tidak minim. Yaitu dengan adanya renovasi klinik
menjadi beberapa ruangan. Tidak hanya satu ruangan, namun membagi klinik
menjadi beberapa ruangan yang mempunyai fungsi masing-masing. Terbagi menjadi
ruangan-ruangan khusus.
Semua itu hanya
harapan dari pihak klinik, sedangkan alasan pihak STAIN belum segera merubah
lokasi klinik karena dengan adanya lokasi klinik yang semakin terbuka untuk
umum, dikhawatirkan akan semakin mempermudah akses orang asing untuk keluar
masuk STAIN kita ini. Bukan berarti suudzon, tapi lebih baik mencegah dari
awal. Ini semua dilakukan tentunya demi keamanan kampus, untuk siapa lagi kalau
bukan untuk kenyamanan mahasiswa sendiri…( ayyu Rien )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar