Berkuasanya sastra pop/popular di
kalangan remaja pada saat ini menjadikan sastra Indonesia
tergerus akan persaingan tersebut. Sastra Indonesia merupakan
sebuah istilah yang melingkupi karya sastra-karta sastra di
Indonesia yaitu karya sastra Indonesia mulai dari angkatan Pujangga Baru,
Pujangga Lama, Balai Pustaka, Melayu Lama, Angkatan 45 maupun 45. Karya
sastra tersebut pada saat ini jarang dijamah pada remaja kita.
Pengetahuan tentang sastra Indonesia pun sangat rendah/ kurang, akibatnya
banyak remaja kita saat ini tidak mengetahui sejarah kesastraan Indonesia
dan minimnya wawasan tentang karya sastra tersebut maupun sastrawannya.
Di zaman sekarang ini sastra pop atau popular mudah diterima di kalangan remaja dikarenakan isi buku yang mudah dicerna, bercerita tentang kehidupan percintaan remaja, gaya bahasa yang mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari dan popular, dan sebagainya. Sastra pop/popular pada saat ini yang terkenal pada saat ini adalah berjenis seperti teenlit. Misalkan yang saat ini banyak digandrungi para remaja kita saat ini adalah buku yang berjudul “Pocong Juga Pocong”, Marmut Merah Jambu , Surat Kecil untuk Tuhan dan sebagainya.
Sastra Indonesia yang cenderung dengan
pemilihan kata yang maknawi dan sastrawi, tema yang beragam dengan
keunggulan tersendiri, dan karakter cerita/sastra yang kuat merupakan
sebagian keunggulan dari sastra Indonesia. Contoh sastra
Indonesia meliputi Roman Siti Nurbaya, Layar Terkembang, Salah Asuhan, Belenggu
maupun kumpulan puisi Deru Campur Debu.
Pengenalan Sastra Indonesia di kalangan remaja sangatlah penting, hal ini bertujuan untuk mengenalkan akan sejarah sastra dan sastrawan Indonesia, menambah wawasan tentang hal tersebut. Sarana belajar bagi remaja dan sebagainya karena pengetahuan remaja kita dirasa rendah tentang sastra negeri sendiri.
Dalam mengupayakan membumikan Sastra Indonesia di kalangan remaja Indonesia diperlukan cara-cara pengenalannya misalkan adanya sosialisasi di sekolah-sekolah baik SMP, SMA maupun Universitas tentang Sastra Indonesia. Tidak hanya itu “diadakan lomba, tugas seperti meresensi, membaca maupun meresume buku karya sastra Indonesia dianggap cara yang baik dalam mengenalkan sastra Indonesia di kalangan remaja. Karena bangsa yang luhur adalah bangsa yang menghargai budaya dan karya dari negeri tersebut.
Gerakan membumikan sastra
Indonesia di kalangan remaja dalam hal ini tidaklah diartikan upaya
untuk meningkatkan sastra pop atau populer karena bagaimanapun juga
karya sastra populer juga adalah sebuah karya dan kontribusi anak bangsa dalam
mewarnai dan memajukan kesastraan Indonesia. Maka dari itu adanya keselarasan
antara sastra Indonesia maupun sastra populer di kalangan remaja sangat di perlukan. ( Ulinoz )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar