Senin, 14 Januari 2013

KINERJA KPUM HANYA DUA MINNGU



       STAIN Purwokerto, pesta demokrasi civitas akademi mulai terasa di akhir-akhit tahun kepengurusan LK (Lembaga Akademik). LK yang terdiri dari SEMA (Senat Mahasiswa), DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa), BEMJ (Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan) dan BEMP (Badan Eksekutif Mahasiswa Prodi) akan segera ganti kepengurusan. Hal ini ditandai dengan PEMILUWA (Pemilihan Umum Raya Mahasiswa) pada tanggal 5 Januari 2013. Di mana pada momen ini seluruh civitas akademik ikut berpatisipasi atas hak suaranya. PEMILUWA diadakan setiap satu tahun sekali oleh SEMA.
            SEMA lembaga yang menaungi KPUM (Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa) mengadakan seleksi masuk bagi civitas akademik untuk menjadi anggota KPUM selama satu tahun ke depan. Akan tetapi dalam pelaksanaanya tidak sesuai dengan yang dijadwalkan. Menurut salah seorang anggota KPUM hal ini tersendat lantaran belum adanya Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dari KPUM sebelumnya.
            "KPUM yang dulu belum LPJ. Bagaiamana kita dilantik sedang KPUM yang dulu belum LPJ," ucapnya menurut salah seoranng anggota KPUM.
            Kinerja KPUM yang lebih singkat dari tahun sebelumnya ini memaksa mereka untuk bekerja lebih giat lagi. tidak hanya itu, karena waktu pelaksaan yang yang bertepatan dengan minngu tekun ini juga menjadi pemicunya. Dalam dua minggu dari pelantikan KPUM harus sudah menyelesaikan tugasnya. "Kita dilantik baru kemarin, dalam dua minggu kita sudah harus selesi kerjanya," tutur Lupi.
            Pesta demokrasi ini dirayakan oleh seluruh civitas akademik, baik warga reguler maupun non regular. Bertepatan dengan UAS (Ujian Akhir Semester) ini ada banyak civitas akademik dari non regular yang tidak ikut memilih, selain bukan ada jadwal kuliah karena UAS untuk non regular sudah dilaksanakan sebelumnya.
            Antisipasi hal demikian, Ketua KPUM, M. Nurul Anwar mengusulkan agar pada saat pencoblosan dibarengkan dengan pembagian sertifikat OPAK (Orientasi Pengenalan Akedemik dan Kampus). "Ada kesepakatan dengan semester satu wajib nyoblos buat mengambil sertifikat, ini dimaksudkan untuk meramaikan PEMILUWA," ujarnya saat diwawancarai pada saat pencoblosan.
            KPUM, sebagai pelaksana PEMILUWA berusaha menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Tentu dukungan dari semua civitas akademik turut terlibat, meski dalam masa UAS. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan tersendiri bagi KPUM, mengingat tidak sedikit mahasiswabyang acuh dengan pesta demokrasi kampus. "Kebanyakan mahasiswa acuh, apalagi yang bukan aktivis ataupun organisasi. Padahal itu adalah bagian dari demokrasi," ujar Masro'ah (7PAI3)sm&ff

Tidak ada komentar:

Posting Komentar