STAIN
Purwokerto, pesta demokrasi civitas akademi mulai terasa di akhir-akhit tahun
kepengurusan LK (Lembaga Akademik). LK yang terdiri dari SEMA (Senat
Mahasiswa), DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa), BEMJ (Badan Eksekutif Mahasiswa
Jurusan) dan BEMP (Badan Eksekutif Mahasiswa Prodi) akan segera ganti
kepengurusan. Hal ini ditandai dengan PEMILUWA (Pemilihan Umum Raya Mahasiswa)
pada tanggal 5 Januari 2013. Di mana pada momen ini seluruh civitas akademik
ikut berpatisipasi atas hak suaranya. PEMILUWA diadakan setiap satu tahun
sekali oleh SEMA.
SEMA lembaga yang menaungi KPUM
(Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa) mengadakan seleksi masuk bagi civitas
akademik untuk menjadi anggota KPUM selama satu tahun ke depan. Akan tetapi dalam
pelaksanaanya tidak sesuai dengan yang dijadwalkan. Menurut salah seorang
anggota KPUM hal ini tersendat lantaran belum adanya Laporan Pertanggungjawaban
(LPJ) dari KPUM sebelumnya.
"KPUM yang dulu belum LPJ.
Bagaiamana kita dilantik sedang KPUM yang dulu belum LPJ," ucapnya menurut
salah seoranng anggota KPUM.
Kinerja KPUM yang lebih singkat dari
tahun sebelumnya ini memaksa mereka untuk bekerja lebih giat lagi. tidak hanya
itu, karena waktu pelaksaan yang yang bertepatan dengan minngu tekun ini juga menjadi
pemicunya. Dalam dua minggu dari pelantikan KPUM harus sudah menyelesaikan
tugasnya. "Kita dilantik baru kemarin, dalam dua minggu kita sudah harus
selesi kerjanya," tutur Lupi.
Pesta demokrasi ini dirayakan oleh
seluruh civitas akademik, baik warga reguler maupun non regular. Bertepatan dengan UAS (Ujian Akhir
Semester) ini ada banyak civitas akademik dari non regular yang tidak ikut
memilih, selain bukan ada jadwal kuliah karena UAS untuk non regular sudah
dilaksanakan sebelumnya.
Antisipasi hal demikian, Ketua KPUM,
M. Nurul Anwar mengusulkan agar pada saat pencoblosan dibarengkan dengan
pembagian sertifikat OPAK (Orientasi Pengenalan Akedemik dan Kampus). "Ada
kesepakatan dengan semester satu wajib nyoblos buat mengambil sertifikat, ini dimaksudkan
untuk meramaikan PEMILUWA," ujarnya saat diwawancarai pada saat
pencoblosan.
KPUM, sebagai pelaksana PEMILUWA
berusaha menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Tentu dukungan dari semua
civitas akademik turut terlibat, meski dalam masa UAS. Hal ini tentunya menjadi
pekerjaan tersendiri bagi KPUM, mengingat tidak sedikit mahasiswabyang acuh
dengan pesta demokrasi kampus. "Kebanyakan mahasiswa acuh, apalagi yang
bukan aktivis ataupun organisasi. Padahal itu adalah bagian dari
demokrasi," ujar Masro'ah (7PAI3)sm&ff
Tidak ada komentar:
Posting Komentar