Jumat, 11 Januari 2013

Pemilwa untuk Pemimpin yang Selektifis




Purwokerto (5/1)—Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) menyelenggarakan Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa), sebuah pesta demokrasi mahasiswa STAIN Purwokerto  di awal tahun 2013. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemilwa diselenggarakan sebagai ajang pemilihan mahasiswa untuk duduk di “kursi-kursi sakti” BEM-P hingga DEMA, yakni mahasiswa-mahasiswa yang diharapkan menjadi motor bagi perubahan-perubahan STAIN Purwokerto yang akan datang. Demikian pentingnya dan ekspectacy mahasiswa STAIN Purwokerto, seleksi para kandidat harus benar-benar selektif, seperti halnya tema debat calon Pemilwa, “Selektifitas Pemimpin Menuju Kampus Madani .”
Nah selanjutnya, bagaimanakah standarisasi dalam seleksi para kandidat pemimpin?
“Bukan hanya syarat administrasi saja, kompetensi kepribadian, sosial dan professional juga harus dikantongi para kandidat,” jelas Anwar, Ketua KPUM 2013. Syarat tersebut tidak lain demi melahirkan pemimpin yang berkualitas yang mampu memimpin, menampung seluruh aspirasi mahasiswa yang datang dari berbagai jurusan, dan mampu mengaktualisaikannya supaya tercipta suatu masyarakat madani di STAIN Purwokerto yang menjunjung tinggi nilai-nilai Keislaman namun masih mencerminkan ke-Bhineka Tunggal Ika-an.
“Administrasi adalah formalitas, namun kualitas diri menjadi hal yang utama. Ide-ide kreatif, rasional, mudah bergaul adalah bekalnya”, tutur Taufik, kandidat Presiden DEMA pada  debat calon Pemilwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar