Belum banyak mahasiswa yang tahu bahwa STAIN
Purwokwrto mempunyai laboratorium IPA Jurusan Tarbiyah. Laboratorium ini
terletak di gedung Tarbiyah samping ruang A2. Dalam sejarahnya ide untuk
mendirikan Laboratorium IPA sebenarnya sudah dicetuskan sejak STAIN Purwokerto menyelenggarakan
progam D-2 guru kelas (DKG) pada tahun 2000-an untuk memenuhi keperluan
praktikum mata kuliah Konsep Dasar IPA 1 (berisi materi Ilmu Fisika & Kimia)
dan Konsep Dasar IPA 2 (berisi materi Ilmu Biologi). Rencana mewujudkan laboratorium
IPA makin dimatangkan ketika pada tahun 2007, STAIN Purwokerto membuka Progam Studi
S-1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI). Di bawah pimpinan
Drs.Rohmad,M.Pd (sekarang menjadi PK-1), upaya memperjuangkan pendirian laboratorium
IPA makin intensif dilakukan dengan mengusulkan agar salah satu ruang kuliah mahasiswa
Prodi PGMI dapat di jadikan sebagai “embrio” ruang atau gedung laboratorium IPA
dan juga mengalokasikan anggaran untuk pembelian peralatan laboratorium IPA dan
pembelian buku-buku referensi kegiatan praktikum IPA.
Pada pertengahan tahun 2009 mulai di persiapkan
ruang laboratorium IPA dengan mamanfaatkan satu ruang kuliah (ruang-7, sekarang
gedung A yang terletak disisi timur-utara kompleks gedung kuliah STAIN Purwokerto
untuk di jadikan sebagai ruang laboratorium IPA yang di lengkapi dengan meja
praktikum dan rak penyimpanan peralatan serta wastafel.
Pada tahun 2010 dialokasikan anggaran untuk
pengadaan alat peraga laboratorium IPA. Pada pertengahan 2011 paket peraga laboratorium
IPA telah tiba di ruang laboratorium IPA. Alat-alat ini meliputi alat praktikum
Biologi, alat praktikum Fisika dan alat praktikum Kimia. Saat ini sudah ada
sekitar 39 item perangkat praktikum Biologi, 98 item perangkat praktikum Fisika,
dan 45 item perangkat praktikum Kimia. Selain perangkat praktikum paket ada 17
mikroskop binokuler dan mikroskop cahaya yang siap digunakan untuk praktikum. Laboratorium
ini sebelumnya telah dipakai oleh mahasiswa PGMI DMS dalam mata kuliah Praktikum
IPA dan mahasiswa PGMI Kerja Sama untuk mata kuliah Workshop Tata Laboratorium IPA.
Rencananya laboratorium IPA dapat digunakan untuk seluruh mahasiswa Prodi PGMI yang
mengambil mata kuliah ke-IPA-an mulai tahun ajaran 2012/2013.
Sementara ini laboratorium IPA belum memiliki pengelola secara resmi
sehingga program-program dari laboratorium belum ada. Namun, beberapa dosen
pengampu mata kuliah ke-IPA-an, Kristiarso, S.Si., dan Fajar Hardoyono, S.Si.,
M.Sc yang dikonsultasikan pada Kaprodi PGMI dan ketua jurusan Tarbiyah,
dirancang konsep rencana pengelolaan laboratorium IPA. Yang meliputi, pertama, mengusulkan dibentukanya tim
pengelola laboratorium IPA yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan manajemen
laboratorium IPA. Kedua, mengusulkan konsep rencana tata kelola atau manajemen pemeliharaan
perangkap laboratorium. Ketiga,
mengusulkan penerbitan buku petunjuk praktikum IPA mahasiswa. Selain buku
petunjuk praktikum IPA juga harus ada materi ajar yang memuat langkah-langkah
kerja peragaan dan percobaan. Yang sudah terlaksana saat ini adalah menggunakan
materi ajar yang terdapat praktikum
terbitan dari UPI. Keempat,
mengusulkan penyelenggaraan pelatihan calon asisten praktikum IPA bagi
mahasiswa setiap menjelang awal semester berikutnya atau sesuai kebutuhan, yang
bertugas membantu dosen mata kuliah dalam mendampingi mahasiswa peserta
praktikum IPA dalam kegiatan praktikum mata kuliah IPA. Kelima, mengusulkan dilengkapinya sarana dan prasarana laboratorium
IPA seperti kursi praktikum, lemari arsip atau dokumen praktikum, meja atau
kursi dosen.
Dalam berdirinya laboratorium ini banyak faktor-faktor
pendukung diantaranya, adanya perhatian yang cukup tinggi dari pemimpin STAIN Purwokerto
tentang urgensi keberadaan laboratorium IPA sebagai sarana media atau alat
Bantu pembelajaran IPA dalam rangka meningkatkan pemahaman teoritis dan
penguasaan ketrampilan penggunaan alat peraga pembelajaran IPA, terbukti dari
telah terwujudnya secara bertahap kelengkapan sarana dan prasarana fisik yang
meliputi ruang dan perangkat alat peraga laboratorium IPA. Selain itu adanya
SDM dosen pengampu mata kuliah IPA dengan latar belakang pendidikan yang sesuai
atau linier. Juga ruang laboratorium IPA yang dekat dengan lingkungan alam
disekitarnya yang masih cukup luas di kompleks STAIN Purwokerto dipandang
startegis sebagai lokasi kegiatan praktek mahasiswa baik di dalam maupun di
luar ruangan laboratorium IPA.
Disamping faktor pendukung, terdapat juga
kendala-kendala dalam optimalisasi laboratorium IPA STAIN Purwokerto. Pertama, belum adanya tim pengelola laboratorium
IPA yang bertugas atau ditunjuk secara
resmi menyebabkan belum jelasnya siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan,
pemeliharaan, perawatan ruang dan perangkap laboratorium IPA. Hal ini sekaligus
menyebabkan belum adanya mekanisme formal yang jelas bagi pengelolaan sumber
daya manusia dan sumber dana yang mendukung pengelolaan dan pemanfaatan
perangkap laboratorium IPA, mengingat banyaknya perangkat yang memerlukan bahan
habis pakai yang tentunya memerlukan sumber dana yang memadai yang dikelola oleh
personal yang tidak hanya bertugas secara ad-hoc
atau secara “sambil lalu” sebagai tugas sampingan saja.
Di samping itu alokasi waktu praktikum yang kurang
menjadi kendala dalam pelaksanaan praktikum nantinya. Mata kuliah ke-IPA-an
hanya dijatah dua SKS. Agar dapat melaksanakan praktikum dibutuhkan paling
tidak tiga SKS. Untuk menyingkapi hal ini selaku pengampu mata kuliah IPA Kristiarso,
S.Si dan Fajar Handoyo, S.Si, M.Sc dengan koordinasi dari Kaprodi menyiapkan
program penyelenggaraan praktikum sehingga penggunaan alat peraga bisa
maksimal. Terobosan yang dilakukan adalah dengan mengusulkan dan mengupayakan
agar praktikum IPA dijadikan sebagai mata kuliah dengan bobot nol SKS yang
wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi PGMI. Jika tidak, dalam pergantian kurikulum akan diusulkan
agar mata kuliah IAD Prodi PGMI yang merupakan kurikulum tahun 2011, ditiadakan
karena nantinya Prodi PGMI juga akan mendapat mata kuliah Konsep Dasar IPA, Konsep
Dasar Fisika dan Kimia, Konsep Dasar Biologi dan Telaah pembelajaran IPA
sehingga jatah dua SKS IAD bisa ditambahkan pada mata kuliah Konsep Dasar Fisika
dan Kimia dan mata kuliah Konsep Dasar Biologi sebagai praktikum.
Kedepannya, diharapkan penyelenggaraan perkuliahan
mata kuliah IPA pada semester yang akan datang dan seterusnya semoga bisa
“membangkitkan” minat atau semangat mahasiswa peserta kuliah IPA untuk
memperagakan atau mempraktekan sendiri materi-materi kuliah yang bersifat
teoritis dengan memanfaatkan alat peraga atau praktikum di laboratorium IPA,
sehingga bisa meningkatkan pemahaman terhadap materi kuliah IPA secara komprehensif,
serta menciptakan atmosfer suasana bahwa dosen pengampu mata kuliah IPA dan
mahasiswa peserta kuliah IPA punya rasa “membutuhkan” adanya laboratorium IPA.
Adanya dukungan dan langkah konkret dari semua
pihak yang terlibat dan berwenang untuk semakin melengkapi ruang dan perangkat
atau alat peraga laboratorium IPA yang semakin representative sehingga bisa
melayani kebutuhan dosen pengampu mata kuliah IPA dan mahasiswa peserta
perkuliahan IPA yang telah mempunyai rasa “membutuhkan” adanya laboratorium IPA
Jurusan Tarbiyyah. (niza azmillah)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar