Selasa, 05 Maret 2013

Dibalik nikmatnya Mie Instan.



Memang mi instan itu nikmat. Hampir semua orang menyukainya. Orang suka mengkonsumsi mi instan karena rasanya yang enak dan gurih. Selain itu, harganya yang terjangkau, mudah didapat dan praktis ketika mengolahnya. Sehingga banyak orang-orang membeli mi instan dalam jumlah banyak untuk persediaan. Khususnya bagi anak kost yang masih berlabel mahasiswa. Mereka yang jauh dari orang tua dan memiliki uang cukup bahkan kekurangan saat akhir bulan karena orangtua belum mengiriminya uang, mi instan sangat berperan penting untuk mengatasi teriakan cacing-cacing diperutnya yang kelaparan.
Bagi anak kost, mi instan bukan makanan yang tak asing lagi dilidah. Hampir tiap anak kost sudah pernah mengkonsumsinya bahkan menjadi menu wajib sehari-hari. Terlebih jika sedang menginginkan sesuatu, entah itu baju, sepatu atau tas. Mereka rela makan mi instan tiap hari agar uang sakunya lebih dan dapat membeli sesuatu yang diinginkannya. “ selain enak, mi instan juga terjangkau dan ngga ribet saat mengolahnya. Apalagi kita itu anak kost yang banyak kegiatan dikampus. Jadi mi instan menjadi alternatif yang membuat perut kenyang. Intinya ngga usah ribet masak”. Kata umu amiroh, anak kost dan juga seorang mahasiswa.
Kemungkinan sebagian dari mereka tahu akan efek atau akibat dari mengkonsumsi mi instan itu sendiri. Tapi sepertinya mereka tidak mengindahkan efek tersebut. Padahal efek itu sangat berpengaruh pada kondisi badannya. Jika kondisi badan menurun, sangat mudah sekali terserang penyakit. Kesehatan pun akan terganggu. Setelah itu, siapa yang bertanggung jawab ketika jauh dari orang tua? Teman yang sama-sama mahasiswa tidak mungkin sepenuhnya merawat dan menjaga. Jika Sakit, Semua pasti kembali pada diri sendiri yang merasakannya. Apakah kita tidak ingin badan kita sehat ketika kita menimang cucu atau menggendong anak kita kelak? Tentunya kita ingin sehat bukan? Oleh karena itu, biasakanlah hidup sehat sedari dini.
Menurut khosois kafyahani, seorang mahasiswa dan juga anak kost yang sudah merasakan dampak mengkonsumsi mi instan. “ aku sudah merasakan dampak mi instan. Aku sering sakit kepala dan tenggorokan sakit. Dan pada akhirnya ibuku melarang mengkonsumsi mi instan lagi. Padahal sebelumnya, hampir tiap hari aku mengkonsumsi mi instan. Sekarang sudah hampir sebulan, aku tidak mengkonsumsi mi instan lagi”.
Menurut dr. Hermono, salah satu dokter di Rumah Sakit Margono Purwokerto, menjelaskan bahwa mi instan sangat tidak baik untuk pencernaan, dilambung dapat merusak mukosa lambung dan mnyebabkan gastritis. Gastritis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi pada lambung atau gaster biasanya orang sering menyebut dengan sebutan sakit maag. Menyebabkan rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual dan anoreksia. Beberapa pasien menunjukkan asimtomatik. Dapat terjadi kolik dan diare jika makan yang mengiritasi tidak dimuntahkan tetapi malah mencapai usus . Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu makan mungkin akan hilang.
Apa saja yang terkandung dalam Mie Instan ?
Mi dibuat dari campuran tepung, minyak sayur, garam, dan beberapa bahan aditif seperti natrium polifosfat (berfungsi sebagai pengemulsi/penstabil), natrium karbonat dan kalium karbonat yang berfungsi sebagai pengatur asam. Selain itu, mie juga ditambahkan zat pewarna kuning (tartrazine).
Selain mi itu sendiri, ada pula bumbu mie yang banyak mengandung garam, cabe, dan bumbu-bumbu lain. Bumbu mie instan juga tak lepas dari zat aditif makanan seperti MSG (monosodium glutamat) yang berfungsi sebagai penguat rasa. Kandungan-kandungan yang berbahaya tersebut sangat tidak baik dikonsumsi oleh tubuh. Apalagi jika kita mengkonsumsi mie instan dalam waktu yang lama dengn intensitas yang sangat tinggi. Pastinya penyakit akan mudah dan hinggap di tubuh kita.
Bukan menakut-nakuti tetapi pilihan hidup sehat masih terbuka luas. Sayuran hijau masih banyak yang bisa kita konsumsi. Lebih baik mengkonsumsi sayuran yang banyak daripada mengkonsumsi mie instan yang banyak. Jika kita terlalu banyak mengkonsumsi mie maka bahaya makan mie instan tidak dapat kita hindari.
Apa saja bahaya mi instan ?
Penyebab kanker.
Mie instan yang beredar saat ini, ternyata cukup membahayakan. Telah diketahui bahwa permukaan mie instan dilapisi oleh lilin. Inilah kenapa mie tidak pernah lengket satu sama lain. Lilin ini sangat membahayakan kesehatan tubuh, karena tubuh kita butuh waktu lama untuk mencerna lilin ini, yakni sekitar dua hari. Jika zat ini terus menumpuk dalam tubuh, kemungkinan kita untuk terkena penyakit kanker sangatlah tinggi. Misalnya, kanker hati, usus, atau leukimia. Tak hanya lilin dari mie instan. Bumbunya pun yang mengandung banyak zat aditif seperti MSG yang bisa menjadi pemicu kanker dalam tubuh. Banyak kasus nyata tentang orang yang sakit dan diduga disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi mie instan. Karena itu, sebaiknya Anda pun mulai mengurangi mengkonsumsi makanan ini
Chinese restaurant syndrome
.
Bahaya makan mie instan yang satu ini lebih mirip keracunan. Hal ini disebabkan oleh MSG yang terdapat pada bumbu mie instan. Ada beberapa orang yang tidak tahan dengan MSG, lalu kemudian merasa pusing dan sesak nafas. Namun penyakit ini tidak terlalu fatal, karena akan sembuh setelah 2-3 jam kemudian.
Kerusakan jaringan otak
.
Mengkonsumsi mie instan terus-menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sel jaringan otak. Akibatnya, akan terjadi penurunan transmisi sinyal dalam otak. Selain itu, kerusakan jaringan sel otak ini juga akan memicu penyakit-penyakit lain seperti stroke atau kelumpuhan.
Untuk meminimalisir bahaya mi instan, ada sebuah tips mudah yang bisa kita ikuti.Yang pertama adalah memberi jangka waktu tiga hari jika mau memakannya lagi. Hal ini bertujuan agar tubuh bisa mencerna lilin yang melapisi mi sampai benar-benar habis. Penumpukan lilin sangat berbahaya bagi tubuh. Kedua, buang air bekas rebusan mi. Karena lilin bisa lepas dari mie dan menyatu dengan air rebusan. Maka dari itu kita tidak boleh mengkonsumsi air bekas rebusan mi. Ketiga, jangan mencampur bumbu ketika memasak. Pada bumbu mi instan juga terdapat kandungan berbahaya yang akan semakin aktif ketika dimasak dalam suhu yang tinggi. Keempat, belajar hidup sehat dengan menjalankan tiga poin tersebut/. ( Isnaeni & Santi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar