Selasa, 05 Maret 2013

DIES NATALIS: MAKNA DAN TRADISI



Hari ini, jika dikenang, jika diabadikan, jika ada peristiwa khusus, maka akan menjadi sejarah di masa depan. Setiap orang punya sejarah masing-masing, atas dirinya sendiri, dunianya, lingkungannya, juga sejarah atas kelahirannya. Dan sejarah seseorang akan menjadi besar, manakala dirinya menjadi besar dalam pencapaian-pencapaian hidup.
Peringatan hari lahir (dies natalis) dianggap sebagai peristiwa penting yang menandai awal perjalanan hidup. Peringatan itu dirayakan dengan penuh syukur dan kebahagiaan. Bertambahnya usia selalu dibarengi dengan pengharapan, bahwa kelak akan banyak kesuksesan yang diraih. Tidak hanya bagi manusia, pertambahan usia bagi organisasi pun selalu dikaitkan dengan tingkat kedewasaan. Apalagi bagi sebuah perguruan tinggi yang punya fungsi utama melahirkan para ilmuwan yang berkualitas.
Bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto, dies natalis punya makna penting bukan hanya sebagai penanda bertambahnya usia, tapi juga penanda tingkat kedewasaan dalam berkarya. Keberadaan STAIN Purwokerto yang sekarang berusia lebih dari setengah abad menjadi bukti STAIN Purwokerto masih memiliki daya tarik di tengah persaingan yang makin ketat di antara perguruan-perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tapi, STAIN Purwokerto juga menghadapi tantangan berat karena di era keterbukaan informasi seperti sekarang, banyak perguruan tinggi lain yang mampu mengejar ketertinggalan dari sisi usia dengan memanfaatkan strategi pemasaran yang canggih untuk membangun pencitraan dan reputasi dirinya.
Persaingan dalam penyediaan jasa pendidikan tinggi mengharuskan STAIN Purwokerto untuk melakukan berbagai perubahan internal agar tetap eksis. Apalagi, berbagai standar internasional telah ditetapkan sebagai aturan main untuk memperketat persaingan di kalangan penyedia jasa pendidikan tinggi. Konsep-konsep seperti bilingual classresearch university, dan sejenisnya menjadi alat seleksi untuk menentukan eksistensi perguruan tinggi di tingkat global. Untuk bisa meraih peringkat penting dalam ajang kompetisi tersebut, STAIN Purwokerto harus bisa berinovasi, mengubah aturan main yang membelenggu kreativitas civitas academica, bahkan merombak total budaya organisasi yang menghambat proses adaptasi tersebut.
Dies natalis seharusnya menjadi momentum untuk menguatkan komitmen akan perubahan demi kemajuan. Perlu ada penegasan tentang upaya-upaya yang harus dilakukan sebagai bagian dari resolusi ulang tahun. Tidak ada salahnya merayakan dies natalis dengan kegiatan-kegiatan hiburan bila ini bagian dari upaya membangun budaya organisasi baru, menghilangkan sekat-sekat antargenerasi, membangun sportivitas, dan seterusnya. Apalagi bila kegiatan itu berkontribusi positif untuk revitalisasi budaya Banyumasa sebagai ciri khas STAIN Purwokerto. Demikian pula, tidak ada larangan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan serius berkarakter ilmiah untuk mempromosikan hasil karya para civitas academica STAIN Purwokerto yang membanggakan. Semua kegiatan itu adalah bagian dari ucapan syukur atas pencapaian yang telah diraih.
Tapi, apakah semua rangkaian kegiatan dies itu mampu membangkitkan kebanggaan sebagai warga STAIN Purwokerto? Semangat sebagai suatu kolektivitas inilah yang seharusnya menjadi inti dari peringatan dies natalis sebagai sebuah momentum untuk mengaktualisasikan semangat awal berdirinya STAIN Purwokerto. STAIN Purwokerto dibentuk bukan cuma untuk menjadi universitas berkelas dunia, terutama untuk mencerdaskan anak bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme ala STAIN Purwokerto inilah yang harusnya ditradisikan dalam dies natalis.
Karena itu, tema Dies Natalis STAIN Purwokerto “Semangat Perubahan (Spirit of Change)”, harus menjadi spirit dan salah satu values baru bagi civitas academica di dalam melakukan pengabdiannya. Bahkan, akan lebih tepat dan lengkap bila tema tersebut diperluas menjadi “Semangat Perubahan, Untuk Menjadi Lebih Baik dan Bermakna” sebagai values dasar mengapa dan untuk apa STAIN Purwokerto ada, hadir ditengah-tengah bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia, bertumbuh kembang dengan landasan nilai-nilai kejawaan,  keindonesiaan, dan kemanusiaan (nilai-nilai universal). Selamat ber-Dies Natalis STAIN Purwokerto ke 50. ( Andri Satria )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar