Hari ini,
jika dikenang, jika diabadikan, jika ada peristiwa khusus, maka akan menjadi
sejarah di masa depan. Setiap orang punya sejarah masing-masing, atas dirinya
sendiri, dunianya, lingkungannya, juga sejarah atas kelahirannya. Dan sejarah
seseorang akan menjadi besar, manakala dirinya menjadi besar dalam
pencapaian-pencapaian hidup.
Peringatan
hari lahir (dies natalis) dianggap sebagai peristiwa penting yang menandai awal
perjalanan hidup. Peringatan itu dirayakan dengan penuh syukur dan kebahagiaan.
Bertambahnya usia selalu dibarengi dengan pengharapan, bahwa kelak akan banyak
kesuksesan yang diraih. Tidak hanya bagi manusia, pertambahan usia bagi
organisasi pun selalu dikaitkan dengan tingkat kedewasaan. Apalagi bagi sebuah
perguruan tinggi yang punya fungsi utama melahirkan para ilmuwan yang
berkualitas.
Bagi Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto, dies natalis punya makna penting
bukan hanya sebagai penanda bertambahnya usia, tapi juga penanda tingkat
kedewasaan dalam berkarya. Keberadaan STAIN Purwokerto yang sekarang berusia
lebih dari setengah abad menjadi bukti STAIN Purwokerto masih memiliki daya
tarik di tengah persaingan yang makin ketat di antara perguruan-perguruan
tinggi negeri maupun swasta. Tapi, STAIN Purwokerto juga menghadapi tantangan
berat karena di era keterbukaan informasi seperti sekarang, banyak perguruan
tinggi lain yang mampu mengejar ketertinggalan dari sisi usia dengan
memanfaatkan strategi pemasaran yang canggih untuk membangun pencitraan dan
reputasi dirinya.
Persaingan
dalam penyediaan jasa pendidikan tinggi mengharuskan STAIN Purwokerto untuk
melakukan berbagai perubahan internal agar tetap eksis. Apalagi, berbagai
standar internasional telah ditetapkan sebagai aturan main untuk memperketat
persaingan di kalangan penyedia jasa pendidikan tinggi. Konsep-konsep seperti bilingual
class, research university, dan sejenisnya menjadi alat seleksi
untuk menentukan eksistensi perguruan tinggi di tingkat global. Untuk bisa
meraih peringkat penting dalam ajang kompetisi tersebut, STAIN Purwokerto harus
bisa berinovasi, mengubah aturan main yang membelenggu kreativitas civitas
academica, bahkan merombak total budaya organisasi yang menghambat proses
adaptasi tersebut.
Dies natalis
seharusnya menjadi momentum untuk menguatkan komitmen akan perubahan demi
kemajuan. Perlu ada penegasan tentang upaya-upaya yang harus dilakukan sebagai
bagian dari resolusi ulang tahun. Tidak ada salahnya merayakan dies natalis
dengan kegiatan-kegiatan hiburan bila ini bagian dari upaya membangun budaya
organisasi baru, menghilangkan sekat-sekat antargenerasi, membangun
sportivitas, dan seterusnya. Apalagi bila kegiatan itu berkontribusi positif
untuk revitalisasi budaya Banyumasa sebagai ciri khas STAIN Purwokerto.
Demikian pula, tidak ada larangan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
serius berkarakter ilmiah untuk mempromosikan hasil karya para civitas
academica STAIN Purwokerto yang membanggakan. Semua kegiatan itu
adalah bagian dari ucapan syukur atas pencapaian yang telah diraih.
Tapi, apakah
semua rangkaian kegiatan dies itu mampu membangkitkan kebanggaan sebagai warga
STAIN Purwokerto? Semangat sebagai suatu kolektivitas inilah yang seharusnya
menjadi inti dari peringatan dies natalis sebagai sebuah momentum untuk
mengaktualisasikan semangat awal berdirinya STAIN Purwokerto. STAIN Purwokerto
dibentuk bukan cuma untuk menjadi universitas berkelas dunia, terutama untuk
mencerdaskan anak bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.
Nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme ala STAIN Purwokerto inilah yang
harusnya ditradisikan dalam dies natalis.
Karena itu, tema Dies
Natalis STAIN
Purwokerto “Semangat Perubahan (Spirit of Change)”, harus menjadi spirit dan
salah satu values baru bagi civitas academica di
dalam melakukan pengabdiannya. Bahkan, akan lebih tepat dan lengkap bila tema
tersebut diperluas menjadi “Semangat Perubahan, Untuk Menjadi Lebih Baik dan
Bermakna” sebagai values dasar
mengapa dan untuk apa STAIN Purwokerto ada, hadir ditengah-tengah
bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia, bertumbuh kembang dengan landasan
nilai-nilai kejawaan, keindonesiaan, dan kemanusiaan (nilai-nilai
universal). Selamat ber-Dies Natalis STAIN Purwokerto ke 50. ( Andri Satria )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar