Sabtu, 12 Oktober 2013

Dosen dan Matakuliah

Untuk memenuhi  jumlah jam kerja dosen di STAIN, dosen pegajar yang belum memenuhi beban mengajar berusaha mengajar matakuliah yang masih serumpun dengan latar belakang keilmuan dan SK serta matakuliah umum. Beberapa dosen yang sebelumnya belum pernah mengajar matakuliah tertentu kini mengajar matakuliah yang berebda.
Beberapa mahasiswa sempat mengeluhkan dosen yang biasanya mengajar matakuliah tertentu dan kini mengajar lagi dengan matakuliah yang berbeda membuat mereka bingung. “Kadang, dosen ngajarnya jadi agak membingungkan.” Tutur Siti Durotun Nasihah saat diwawancarai (11/4).
Pemilihan dosen pembimbing pada matakuliah tertentu adalah yang pertama mengacu pada SK dosen. “Namun, jika hanya mengacu pada SK, nanti ada dosen yang memenuhi dan ada juga dosen yang tidak memenuhi beban jam kerja dosen karena tidak selalu setiap semester matakuliah yang sesuai SK selalu ada pada setiap semester. ” Papar PK 1, Rohmad saat dikonfirmasi (28/3).
Dengan pertimbangan tersebut, dosen dengan SK yang ada namun tidak dapat memenuhi beban mengajar akan mengajar dengan matakuliah yang serumpun dengan SK maupun latar belakang pendidikan. Selain mengacu pada SK, pemilihan dosen pengampu juga mengacu pada latar belakang disiplin keilmuan baik itu S1, S2, maupun S3.
Selain itu, ada pula kategori matakuliah yang sifatnya umum memungkinkan setiap dosen dapat mengajar. “Jadi, pertimbangan dosen pengampu yang pertama adalah SK, matakuliah serumpun dan latar belakang pendidikan dan juga kategori matakuliah yang sifatnya umum.” Terang rohmad.
 Memang, ada kendala pada dosen yang latar belakang pendidikannya berbeda pada jenjang pendidikannya. “Tapi, memang, ada dosen yang rumahnya tidak jelas. Dakwah juga bukan dakwah murni, syari’ah juga bukan syari’ah murni sehingga memang ini menjadi kendala.” Begitu penjelasan dari Pak Rohmad.
 Pemilihan dosen pembimbing dirancang oleh sebuah tim yang anggotanya dari semua jurusan dan prodi. “Jadi, pemilihan dosen pembimbing mempertimbangkan secara menyeluruh, tidak semata-mata asal.” Tegas Rohmad kembali. ( Niza Azmilah )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar