Kamis, 13 Maret 2014

Sosialisasi Leled, KTM Hanya Impian

Oleh: Faizah & Aulia
Purwokerto, Senin (3/3), Mikwa belum mengetahui jumlah pasti, mahasiswa yang belum mendapat KTM. Pihaknya ,mengaku belum merekap semua data diri yang sudah masuk. Padahal batas pengumpulan sampai Jumat (21/2). Mereka berdalih bahwa belum semua kosma melaporkan. Bahkan ada mahasiswa yang mengumpulkan sendiri data dirinya, bukan lewat kosma.
Sampai hari ini, kita belum rekap, kan kosma belum lapor semua, nunggu dulu”, ungkap Siti Khotijah..di ruang Mikwa Senin (3/3).
Wajar saja jika banyak mahasiswa yang belum menyetor data diri untuk membuat KTM. Hal ini disebabkan tidak masifnya sosialisasi pembuatan KTM susulan. Sehingga mahasiswa kelimpungan akan informasi tersebut.
Wafa kosma 2 PAI- 1 mengaku bahwa dia hampir tidak tahu ada pengumuman pembuatan KTM. Untung dia tidak sengaja datang ke Mikwa. “Aku taunya gara-gara ga sengaja ke mikwa, kalau ga ya ga tau”, tuturnya.
Seharusnya Mikwa membuat pengumuman yang meluas, di setiap papan informasi atau kalau perlu dibuatkan banner. Sehingga laju informasi cepat sampai pada mahasiswa yang belum mendapt KTM.
Sepenting KTM, mbok ya dibuatkan pengumuman yang gede, biar banyak yang tau. Nah ini cuma di depan gedung pusat aja.”, ujar Inaroetul Uyun, ketua HMJ Tarbiyah.
Setelah dikonfirmasi, Mikwa justru menyalahkan mahasiswa. Mestinya mahasiswa harus lebih aktif sehingga tahu info, karena pengumuman sudah tertempel sejak sebulan yang lalu,. “Lah kan uda ditempel pengumuman di depan”, tutur Siti khotijah, kepala bag. Mikwa.
Dia juga mengatakan pihaknya sudah menyebar pengumuman via sms, dan sekarang masih menunggu balasan dari kosma-kosma.
Terkait kapan jadinya, kampus berjanji secepatnya akan mengurus pembuatan KTM. Namun setelah jumlahnya fix.
Sedangkan pembuatan KTM susualan ini, tidak lagi ditangani oleh BSM (Bank Syariah Mandiri). Karena sudah pemutusan kerja sama. Mikwa mengaku tidak tau menahu perihal siapa yang akan mengurus KTM.
Ya nanti kita serahkan ke pimpinan, saya ga tau perihal pembuatan KTM. Saya hanya mengumpulkan data.”, pungkas Khotijah.
Kembali, mahasiwa merugi atas keterlambatan proses pembuatan KTM. Predikat mahasiswa STAIN secara legal tak kunjung didapat. Proses yang lama, dan kepastian kapan jadi masih belum jelas. Semakin hari KTM menjadi sebuah impian yang tak kunjung merealisasi. Lantas bagaimana dengan nasib mahasiswa yang sudah mengumpulkan terlebih dulu? Selamat menunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar